Penjelasan Lengkap Sifat Al-Muhaimin di Asmaul husna di lengkapi Kisah,Cara Zikir, Dalilnya

الْمُهَيْمِنُ

AL-MUHAIMIN

(Yang Maha Pemelihara)

Jumansur.com Al-Muhaimin merupakan urutan yang ke 7 dari 99 Asmaul husna yang artinya adalah hak Allah SWT Dia yang mengurus keperluan mahluknya, berupa pekerjaan mereka, rezki mereka dan ajal mereka, yaitu dengan memperhatikan, menguasai dan memeliharanya, yang menghimpunkan itu ialah Al-Muhaimin di Asmaul husna

Al-Muhaimin المهيمن adalah salah satu asmaul husna. Nama ini tersebut dalam firman Allah,

 

هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِي لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡمَلِكُ ٱلۡقُدُّوسُ ٱلسَّلَٰمُ ٱلۡمُؤۡمِنُ ٱلۡمُهَيۡمِنُ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡجَبَّارُ ٱلۡمُتَكَبِّرُۚ سُبۡحَٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا يُشۡرِكُونَ

Artinya: Dialah Allah Yang tiada Rabb selain Dia, Raja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, Yang Memiliki segala Keagungan. Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS.Al-Hasyr: 23)

Berikut ini adalah pendapat beberapa pakar terkait dengan pengertian  Asma Al-Muhaimin.

Lafash Al-Muhaimin arti dan maknanya adalah yang mengetahui urusan yang tersembunyi dan yang tersimpan dalam dada manusia. Ilmu-Nya meliputi segala sesuatu, ini pendapat, Syaikh as-Sa’di rahimahullah yang menurut keterangannya bersumber dari Tafsir Zadul Masir, Tafsir Ibnu Katsir, al-I’tiqad karya al-Baihaqi, Tafsir Ibnu Jarir, dan Tafsir as-Sa’di.

Pendapat Ibnu Jarir at-Thabari rahimahullah, Al-Muhimin artinya adalah ‘menjaga dan mengawasi, semacam ucapan, “Seseorang melakukan amanah terhadap sesuatu” yang berarti mengawasinya, menyaksikannya, dan menjaganya.

Di kutif dari penjelasan yang lain bahwa. Imam Al-Ghazali  dalam Al-maqshad Al-Asna bahwa Allah SWT, memelihara seluruh makhluk-Nya dengan mengawasi, menguasai, sekaligus menjaga mereka semua. lebih rinci lagi bahwa Allah SWTmengawasi seluruh makhluk dengan sifat ilmu Allah sendiri,  sehingga tak ada satu pun makhluk yang luput dari pengawasan-Nya. dengan sifat kuasa Allah subhanahu wa ta’ala menguasai seluruh makhluk-Nya. Allah subhanahu wa ta’ala menjaga mereka semua Melalui tindakan-Nya (af’al),. Jadi tiada yang mampu mengumpulkan ketiga aspek tersebut secara sempurna kecuali Allah SWT.

Wujud dari meneladani Asma Al-Muhaimin

Kalau kita meneladani sifat ini adalah kita harus yakin bahwa Allah bersifat dengan sifat ini, bahwa dia yang memelihara semua mahluk-Nya. Selain itu kita harus selalu mengawasi diri (mawas diri) dalam setiap perkara ada, sebab tidak ada yang tersembunyi dari pengawasan dan padangan Allah SWT.

meneladani Al Muhaimin yang artinya memelihara juga dapat dilakukan pada diri kita sendiri. Hal yang dapat dilakukan adalah memelihara hati agar terhindar dari segala penyakit hati, memelihara anggota tubuh agar terhindar dari penyakit, dan memelihara lingkungan eksternal dengan menjaga orang di sekitar kita. Ini pendapat Abu Fajar Al-Qalami dalam Sukses dan Kaya

Meneladani Asma Al Muhaimin yaitu memelihara dapat dilakukan dengan cara memelihara apa yang kita miliki. Di samping itu, kita juga termasuk dalam sikap meneladani nama baik Allah SWT ini ialah menjaga dan merawat apa yang dititipkan orang lain kepada kita. Menurut buku Cerita & Makna Asmaul Husna Untuk oleh Sri Wahyuni.

Tuntunan Berzikir Asma Al-Muhaimin.

 

Barang siapa yang membaca Yaa Muhaimin sebanyak-banyaknya setiap usai mendirikan sholat isya secara rutin. Insya Allah dia akan mendapat ketenangan hati dari segala macam masalah, sehingga hidupnya menjadi tenang , dan dia menadi mudah menerima pelajaran serta tidak muda menjadi pelupa.

Jika seseorang berzikir dengan membaca yaa Muhaimin sebanyak 145x sesudah sholat fardhu isya maka insya Allah akan di karunia fikiran bersih dan tenang

Barang siap berzikir Ya Muhaimin 100x sebelumnya mandi bersuci terlebih dahulu serta sholat 2 rakaat dan berada di tempat yang sunyi dengan hati yang khusu, maka insya Allah dia akan diberi jiwa yang mulia dan keinginan yang luhur.

bahwa kita selalu dalam pengawasan Allah SWT, maka bacala Asma Allah Yaa-Muhaimin sebanyak mungkin, maka insya Allah kita terpelihara dan memiliki hati yang bersih dan terang.

 

Kisah sebagai contoh Pengamalan Asma Al-Muhaimin.

Di ceritakan dalam kisah, bahwa Rasulullah SAW pernah bekerja sebagai pegembala domba  disekitar  Ajyad dan juga domba penduduk Makkah. Rasulullah SAW bertugas dalam penggembalaan itu adalah merawat, menjaga domba peliharaan tersebut, dalam hal ini  Rasulullah SAW  memperhatikan memberi makan dan minum, menjaga dari gangguan hewan lain menjaga dari ancaman pemansa atau penculikan dari manusia, dan menjaga kesehatan domba. Sehingga , domba-domba tersebut dapat hidup dengan baik, aman, dan berkembang biak dengan lancar.

Contoh konkrik yang diperlihatkan Nabi Muhammad SAW dalam mengembala ialah Suatu siang, Rasulullah SAW pun menggiring domba peliharaannya tersebut ke padang rumput. Di sana, ia membiarkan domba-domba itu memakan rerumputan dengan berada di sekitarnya senantiasa menjaga mereka dari hewan buas pemangsa. Agar domba-domba itu tetap sehat dan terhindar dari penyakit maka Rasulullah SAW dengan rajin  membersihkannya. Begitulah cara yang di lakukan Rasulullah SAW menunaikan Amanah dalam menjaga titipan orang lain.

Jadi dari kisah Nabi tersebut bisa kita mengambil pelajaran yang berharga sekaligus sebagai teladan Ama Al-Muhaimin bahwa kita menjaga amana Allah SWT karena kita diberikan kehidupan di muka bumi ini, memelihara diri kita masing masing baik dari unsur maupun jasmani, menjaga kesehatan fisik merawat Kesehatan hati, akal dan nafsu agar tetap beribada kepada Allah SWT, dalam kehidupan sosial kita juga saling menjaga, memelihara agar hidup berhubungan tetap damai dan aman dan selamat akhirat aamiin.

Demikian ulasan ini semoga membawa manfaat dan bernilai di sisi Allah SWT, mari kita jadikan diri kita sebagai sumber pembawa   sehingga tercapai baltun taibatun warabbulgafur.Wallahu wa’lam bissawaf

Hormat saya;

 

Jumansur, S. Pd.I