Jumansur.com – Musibah adalah takdir Allah. Inilah pemahaman yang benar yang harus diyakini oleh setiap muslim. Allah Subhanallahu Taala telah menentukan takdir seorang makhluk 50.000 tahun sebelum Allah ciptakan bumi. Salah satu bagian dari takdir ini adalah musibah.
Dalam QS Al Hadid ayat 22 Allah telah menyebutkan bahwa semua musibah yang terjadi sudah Allah tuliskan di Lauhul Mahfudz.
مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَا ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ
“Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semua nya sudah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh yang demikian itu mudah bagi Allah. (QS Al Hadid 22).
Semua yang tertulis di Lauhul Mahfudz adalah semua takdir makhluk dan itu semua sangat mudah bagi Allah.
Musibah adalah bagian dari bagian dari ketepatan Allah yang terjadi di tengah kehidupan manusia.
Sebagai seorang muslim ketika kita dihadapi oleh musibah maka kita juga harus bisa bersyukur atas musibah dan bersabar atas nikmat yang Allah berikan. Apalagi sabar dan syukur adalah ibadah terbaik untuk diamalkan.
Ibnu Qayyim pernah berkata “Iman bisa dibagi dua sebagian dalam sabar dan sebagian dalam syukur. Yang paling terbaik adalah menggabungkan keduanya.”
Standar kebaikan seseorang adalah takwa. Maka kita perlu mengamalkan kedua amalan ini yaitu sabar dan syukur.
Bersyukur Atas Musibah
Ketika seseorang terkena musibah diwajib bersabar dan jika dia telah mencapai puncak syukur maka
Ketika seseorang kena musibah ada tiga derajat yang kita temukan yaitu ridha (bersyukur), bersabar dan mengeluh.
Ridha adalah derajat tertinggi dari amalan. Bersabar dia berharap musibah itu hilang, sementara Ridha ia menikmati musibah tersebut. Setiap hamba wajib bersabar dan Sunnah nya bersyukur.
Kita bisa belajar dari Kisah Nabi Nuh alaihi salam bisa jadi contoh sabar dan syukur. Dimana Allah telah mengutus nabi Nuh selama 850 tahun seperti diceritakan dalam firman QS Al Ankabut 29.
Berdakwah selama 850 tahun dan yang beriman hanya 80 orang bahkan istri dan anaknya kafir. Tetapi Allah memuji Nuh sebagai hamba yang bersyukur (QS Al Isra 3).
ذُرِّيَّةَ مَنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ عَبْدًا شَكُورًا
Artinya: (yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia (Nabi Nuh) adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.
Cara Mensyukuri Musibah Adalah Takdir Allah
Banyak cara yang bisa dilakukan seseorang hamba untuk mensyukuri musibah, berikut diantaranya:
1. Meyakini Musibah Adalah Takdir Allah Dapat Mengurangi Dosa
Banyak sekali dalil yang menjelaskan hal ini.
Salah satu dalam Asy Syura ayat 30.
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
“ Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS. Asy Syura: 30).
2. Allah Mengangkat Derajat Seseorang
Allah akan mengangkat derajat hamba yang bersyukur bersabar dengan ujian yang diberikan Allah.
3. Musibah Tanda Cinta Allah Kepada Hamba-nya
Yakinlah bahwa musibah itu adalah bukti cinta Allah kepada hambanya. Allah akan menguji hamba sesuai dengan kesanggupannya. Kita akan diuji oleh Allah karena Allah yakin kita mampu melewatinya.
4. Musibah Menghilangkan Penyakit Ujub dan Sombong
Sungguh betapa banyak yang telah membuktikan bahwa musibah yang mendatanginya menghilangkan rasa ujub dan sombong yang ada pada diri. Betapa banyak dalam sekejap Allah hilangkan kenikmatan harta benda dengan musibah kebakaran, kematian dan lainnya. Tentu semua itu akan memberikan hikmah terbaik dalam pembentukan diri lebih baik lagi.
5. Musibah Bisa Mendekatkan Diri Kepada Allah
Tak bisa kita pungkiri bahwa musibah membuat kita banyak merenung dan semakin mendekatkan diri kepada Allah Taala. Kita bahkan mulai berbenah diri menjadi pribadi yang lebih baik dan semakin mendekatkan diri kepada Allah.
6. Bersyukur Dengan Musibah Bukan Karena Agama Tapi Karena Dunia
Inilah poin terpenting dalam meyakini Musibah adalah takdir. Betapa banyak musibah yang dialami orang karena agama. Allah kadang membiarkan seseorang larut dalam kemaksiatan. Jadi ketika Allah hadapkan kita pada musibah selain agama maka bersyukurlah karena tentu saja musibah dunia ini tidak akan kekal.
Masya Allah saat Allah berikan kita musibah dan sebagai muslim kita meyakini musibah itu takdir Allah dan setelahnya kita wajib bersabar dan akan lebih baik bersyukur kepada Allah atas musibah yang diberikan.
Terima kasih telah membaca artikel dengan judul ” Musibah Adalah Takdir Allah “. Apapun musibah yang menimpa Anda saat ini semoga Allah mudahkan menghadapi musibah yang tengah diberikan.