Membuka Keajaiban Al-Mu’min di Asmaul Husna lengkap Dalilnya,Zikir dan Kisah

الْمُؤْمِنُ

AL-MU’MIN

(Yang Maha Mengamankan)

Lafash Al-Mu’min adalah bagian dari Asmaul husna jadi Al-Mu’min di Asmaul husna berada di urutan ke 6 dari 99 Asmaul husna,Nabi Muhammad bersabda: Artinya, “Allah SWT memiliki 99 nama, seratus kurang satu. Barang siapa yang menjaga dan menghafalkannya akan masuk surga,” (H.R. ) Dalam kaeda bahasa Arab di sebutkan bahwa, lafal Al Mu’min itu berasal dari kata Amina (أمن )yang mengandung arti yaitu, percaya, terpercaya, membenarkan, menenangkan hati, dan memberi rasa aman.

Allah SWT adalah Al-Mu’min, Dialah yang berekin rasa aman dan menutup jalan-jalan yang menimbulkan katakutan. Keamanan sendiri baru bisa terbayankan kalu suda berada di suasana menakutkan, dan ketakutan itu hadir di saat kita berhadapan dengan ketiadaan, kekurangan,keterbatasan, dan kebinasaan. Jadi Lafash Al-Mu’min dalam Asmaul Husna itu dapat diberi pengertian bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Dzat yang dapat memberikan rasa aman,keamanan yan sesungguhnya dan ketenangan menenangkan kepada seluruh makhluk-Nya. Pokoknya keamanan dan rasa tenang yang hakiki hanya bisa diperoleh sumber mutlaqnya hanya kekuasaan Allah SWT. Dengan mendekat kepada Allah SWT kapanpun dimanapun maka kita akan selalu mendapatkan ketenangan hati, ingat dan yakinlah bahwa janji-janji Allah SWT tidak akan pernah diingkari dan pasti ditunaikan-Nya .Al-Mu’min di Asmaul husna

Kaitannya dengan dasar kebenaran dari Lafash Al-Mu’min ini maka berikut landasan dari Al-Qur’an dan Hadist Rasulullah SAW,

هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِي لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡمَلِكُ ٱلۡقُدُّوسُ ٱلسَّلَٰمُ ٱلۡمُؤۡمِنُ ٱلۡمُهَيۡمِنُ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡجَبَّارُ ٱلۡمُتَكَبِّرُۚ سُبۡحَٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا يُشۡرِكُونَ

Huwallahuu llazii Laailaaha illahuwalmalikulquddusu ssalaamul mu’minulmuhaiminul aziizul jabbaarul mutakabbiru subhaana llahi a’maayusyrikuuna.

“Dia-lah Allah Yang tiada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (al-Hasyr: 23)

Dalam hadist shohih Rasulullah Bersabda sebagai berikut:

حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ عَلِيٍّ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي شُرَيْحٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ قِيلَ وَمَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الَّذِي لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَايِقَهُ تَابَعَهُ شَبَابَةُ وَأَسَدُ بْنُ مُوسَى وَقَالَ حُمَيْدُ بْنُ الْأَسْوَدِ وَعُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ وَأَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ وَشُعَيْبُ بْنُ إِسْحَاقَ عَنْ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ

Artinya; Telah menceritakan kepada kami Ashim bin Ali telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi’ib dari Sa’id dari Abu Syuraih bahwasanya Nabi SAW bersabda: “Demi Allah, tidak beriman, demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman.” Ditanyakan kepada beliau; “Siapa yang tidak beriman wahai Rasulullah?” beliau bersabda: “Yaitu orang yang tetangganya tidak merasa aman dengan gangguannya.” Riwayat ini dikuatkan pula oleh Syababah dan Asad bin Musa. Dan berkata Humaid bin Al Aswad, Utsman bin Umar, Abu Bakr bin ‘Ayyasy dan Syu’aib bin Ishaq dari Ibnu Abu Dzi’b dari Al Maqburi dari Abu Hurairah.”Kesan dan Tuntunan mengamalan ( Shahih Al-Bukhari No. 5557

 Wujud Keteladanan Lafash Al-Mu’min

Dari uarain Lafash Al-Mu’min di atas dapat di ambil pelajaran bahwa. Kalau mau keamanan dan ketenangan yang memuaskan jangan bersandar kepada dan , kalau mau hahagia yang  hakiki jangan bersandar kepada kelebihan fisik, cantik atau ganteng/gagah, kalau mau terhormat yang mulia jangan bersandar kepada pangkat dan kedudukan, kalau mau aman dan selamat utama jangan bersandar kepada kekuatan kecerdasan pikiran dan logika, Karena sumuanya itu akan sirna pada waktunya tidak bersifat abadi, tapi bersandarlah kepada Dzat Al-Mu’min Allah SWT, semua harapan yang kita impikan akan sesuai dengan kenyataan, Aamiin. Rohani yang aman karena rutin , yang aman karena menjaga amanah, makan minum dan beraktifitan dengan aman.

Tuntunan Berzikir Asma Al-Mu’minu

Ulama mengajarkan kepada kita tentang cara dan fadhilah berzikir dengan Lafash Al-Mu’min sebagai berikut:

Barang siapa membaca Yaa Mu’min secara rutin tiap hari maka insya Allah akan diberikan kenyamanan dan ketengan dalam hati

Barang siapa yang membaca Yaa Mu’min sebanyak 136x setiap hari maka dia akan mendapat dan usahan serta rumahnya akan di lindungi oleh Allah dari perbuatan jahat

Bacalah lafaz  yaa Mu’min  setiap hari sebanyak 136 kali. Dia, kelurganya dan harta bendanya akan menjadi aman dari ganguan,

Siapa saja yang sering membaca المؤمن Yaa Mu’min dengan izin Allah akan terbebas dari segala macam gangguan yang mingkin menghadangnya.

Wujud dari Nilai Lafash Al-Mu’min

Terukir dalam bahwa khalifa Umar adalah pemimpin yang selalu berkeliling menyelidiki keadaan rakyatnya, bahasa sekarang adalah “BLUSUKAN”dan ini di lakukan berlangsun pada malam hari, suatu Ketika keluarlah khalifa umar seperti biasa menyelidiki keadaan rakyatnya, seiring berjalan terdengarlah pembicaraan dua wanita penghuni salah satu rumah yang di lewati klalifa Umar, penasaran klalifar umar pun berhenti mendengar secara sembunyi percakapan tersebut, ternyata percakapan seorang Ibu memerintahkan anak perempuannya menambahkan air kepada susu murni yang hendak di jualnya bertujuan agar bertambah keuntungnya, akan tetapi anaknya menolak karena takut melanggar perintah khalifa umar dan berbuat dosa di hadapan Allah SWT, sehingga membuat hasil yang di perolehnya tidak mendapatkan keberkahan justru bisa mendatangkan murka Allah SWT, kira-kira bunyi percakapannya seperti ini; Hai anakku, kata ibunya, iyye ibu, jawab si anak, naak tambahkan susu itu dengan air biasa agar besok kita dapat untung lebih banyak,seruang ibunya, ah ibu tidak mau ahh jangan itu kan perbuatan tercela lagi pula khalifa umar kan melarang kita berbuat curan itukan dosa ibuu, Jawab anaknya, aahh kamu ini  kan khalifa umar tidak ada disini dan dia tidak tau perbuatan kita, kata ibunya dengan nada melawan anaknya, ibu ibu iyye khalifa umar emang tidak tau dan tidak ada disini, tapi kan Allah mengetahuinya buu,(nada anak meyakinkan ibu), aah tidak mau aah bu menambahkan air dengan susu itu, kalau ibu mau silahkan aja saya tidak ikut berdosa itu perbuatan tercelah ibuu, (kata menolak anak dengan suara lembut), akhirnya ibunya pun tidak menlajutkan perbuatan tercelah itu, Kata ibunya iya iya deh jual susu murni aja jangan ditambah air. khalifa umar pun meninggalkan rumah itu dengan menandai rumah itu  singkat kisah umar pun simpati kepada gadis mulia itu hingga akhirnya gadis itu di lamar oleh khalifa umar untuk di nikahkan kepada anaknya.

Hikma yang bisa di teladani dari kisah ini adalah

Jadilah hamba yang Amanah menjaga kercayaan dan selalu membuat jalan- Kalau kita tidak mampu memberikan solusi kepada orang lain yang penting jangan menyusahkan orang lain, kemanapun kita berada apapun yang kita kerjakan merasalah diawasi oleh Allah SWT. Itulah contoh yang di perlihatkan oleh khalifah umar jaga diri dan keluarga serta rakya bagi peminpin agar tetapa aman dan kondusif, berilah penghargaan dari prestasi yang di hasilkan, dan mari saling mendukung untuk tetap berbuat baik dan istiqama, semua perbuatan baik akan mendapatkan hasil yang baik.

Demikianlah pembahasan ini mudah-mudahan dapat di budayakan Lafash Al-Mu’min dalam keseharian kita sehingga kita selangkah lebih maju dalam beribadah kepada Allah SWT, kesan pribadi kalau kita tidak mampu menahan orang lain berpikiran buruk kepada paling tidak kita mampu menahan berpikiran buruk kepada orang lain, (kapalan misteri). Tak hentinya menyampaikan  syukran kastir atas waktu dan perhatiannya, kurang lebih kiranya di maklumi, Wallahu Wa’lam Bissawaf.

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Di susun oleh

Jumansur, S. Pd.I