اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
TAHAPAN BUDAYA ADAT MAKASSAR DALAM PROSESI PERNIKAHAN DENGAN TUNTAS
jumansur.com Alhamdulillah sebelum kita lebih jauh membicarakan tahapan-tahapan budaya adat makassar dalam prosesi pernikahan dalam bahasa makassar ” APPABUNTING” maka terlebih dahulu mari kita bersyukur kepada Allah Jallajalaalu wahdah atas nikmat yang tak terbatas yang di berikan kepada kita semua sehingga Al-hamdulillah kita dapat beraktifitas dengan sehat dan aman, salam salawat kita kirimkan kepada Rasulullah sebagai khatamul ambiya semoga kita semua ummatnya yang di rindukan dan di jamin masuk surga.
Dalam Rangka menjalin dan memperluas serta mempererat ikatan kekeluargaan maka di budaya adat makassar mengadakan rangkaian pernikahan atau urutan /tahap terselenggaranya pernikahan dalam bahasa makassar dikatakan uruurtan anggaukan jaman-jaman appabonting. yaitu sebagai berikut:
Tahap Pertama: Abbaja-baja A’rungan
Tahapan ini dalam bahasa agama islam yakni Ta’aruf atau salin mengenal, yang ingin di kenal adalah masing-masing kedua calon mempelai saling di pertemukan dan di perkenalkan lebih dekat dan serius dalam bahasa makassar “Appacebe” di tahap ini juga masing-masing keluagar kedua belah pihak biasanya salin menelusuri kedalaman dan asal usul keterunan dan strata sosial, setelah tahap ini sudah mantap dan sudah mengenal maka akan beranjak ke tahap berikutnya yaitu
Tahap Kedua: Ammoli kana/melamar rahasia
Di tahap ini adalah mempelai laki-laki memantapkan keinginannya untuk serius ingin melanjutkan ke tahap pernikahan nah setelah keluarga mempelai di terima oleh keluarga mempelai wanita maka biasanya calon mempelai laki-laki memberikan tanda ikatan kepada calon mempelai wanita yang biasa juga di sebut bertunangan, maka setelah ini mantap akan berlanjut ke tahap berikutnya yaitu
Tahap Ketiga :Mae appassuroi
Tahap ini biasanya kedua bolah pihak menyebut dengan serius apa-apa saja yang di persiapkan dalam acara pernikahan nantinya seperti di tahap ini akan di bicarakan tentang beban biaya acara dalam bahasa makassar membicarakan “Doi panai’na/doi balanjana” dan suasana ini tidak jarang terjadi tawar menawar dari segi jumlah karena pihak mempelai wanita meminta lebih dari apa yang di tawarkan kemanpuannya pihak mempelai laki-laki sampai mantap baru di bicarakan lagi masalah Wajib maharnya biaya adminitrasi nikah sampai kepada pemantapan waktu pelaksanaan acara dan waktu di langsukan ijab kabul dan resepsi pernikahan.
Tahap Empat: A’leko-Leko
Ialah malam persiapan mempelai Laki-laki biasanya mempesiapakan erang-erang atau a’bbaung leko lompo untuk di bawah nanti besoknya ke rumah mempelai wanita biasanya malam itu juga mempelai laki-laki meminta restu kepada kedua orang tua dan kerabat dalam melangsungkan akad nikah besoknya, serta biasa juga malam itu di rangkaikan acara appatamma.
Tahap Lima: A’jangan-jangan
Tahap ini adalah di mana keluarga rombongan mempelai laki-laki mendatangi kediaman mempelai wanita untuk membawa dan membuktikan apa saja yang sudah di sepakati pada tahap sebelumnya, di tahap ini juga mempelai laki[-laki sudah siap melangsungkan ijab kabul setelah serah terima segala sesuatunya di terimah dengan benar dan tunai, dan tutupdengan tanda tangan bersama maka setelah itu mempelai laki-laki mengikuti prosesi ijab kabul kalau adat makassar mempelai wanita tetap di ruangan yang berbeda dengan mempelai laki-laki mengadakan sakral ijab kabul, baru setelah selesai ijab kabul dan dinyatakan sah oleh penghulu dan saksi baru mempelai laki-laki mamasuki kamar mempelai wanita pertma kalinya biasanya ada nama cincin atau uang pembuka pintu, suasana ini di sebut dalam bahasa makassar “appajappu” ialah menyentuh bagian tertentu oleh mempelai laki kepada istrinya yang kini sudah sah jadi pasangan suami istri yang sebentar lagi akan?????.
Tahap Ke Enam: Appalele
yaitu robongan kerabat mempelai wanita mengujungi kediaman mempelai laki-laki sekaligus terjadi ke akraban satu sama lain yang biasanya di sini keluarga besar mempelai wanita memberikan kepada keluarga laki-laki berupa barang apaka itu sarung, sprai. selimut dan lainnya bemberian ini di sebut “PAPPISALINGI” nantinya juga keluarga yang mendapatkan tersebut dengan kesadaran sendiri mengembalikan kepada pihak laki-laki di ganti dengan sejumlah uang tunai
Tahap Tuju: Ammatowan
Yakni pihak perempuan mengujungi kembali kediaman orang tua laki-laki dengan membawa berbagai macan makanan seperti dalam bahasa makassar yakni burasa, dodoro, konte bannang- bannang,cucuru dan juga biasa bawah perlengkapan seperti lemari dan semacamnya.
Tahap Delapan: ammelanngan
Yakni pihak keluarga laki-laki mengembalikan menantunya kepada keluarga atau kerumah perempuan dengan membalas akan di bawakan kembali aneka ragam makanan bedanya di sini bahwa hampir semua kebutuhan dalam berumah tangga pihak laki-laki memberikan kepada kedua mempelai sebagai bekal dalam meneruskan mahligai rumah tangga. zkinah mawahdah warahma.
Tahap Ke Kesembilan : Abbisan
yaitu masing-masing orang tua laki-laki dan perempuan salin mengunjungi untuk mempererat memperkuat jalinan kekelurgaan yang baru saja terjalin.
Demikian pambahasan ini mudah-mudahan ada manfaatnya sekaligus bisa memberikan tambahan pengetahuan baru, kiranya di berikan masukan yang membagun dalam kolom komentar Syukran Kastir, Wallahu Wa’lam Bissawafa,
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hormat kami
Jumansur, S. Pd.I