Menguat Keajaiban Lafash Al-Malik di Asmaul Husna Lengkap Kisah dan Zikir

AL-MALIK

   (Yang maha merajai)

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ,

Sebelum lebih jauh menguraikan tentang apa yang terkandung sebagai paedah nama Allah yang disebut Al-Malik ini terlebih dahulu di cantumkan dalil dalil yang menerangkan lafash Al- Malik dalam Al-Qur’an:

 

فَتَعٰلَى اللّٰهُ الْمَلِكُ الْحَقُّۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ

Fata’aalallahul malikul haqqu laa ilaha ilaa huwa rabbul ‘arsyil kariim

“Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) Arasy yang mulia.(QS. Al-mu’minun:116)

اَلْمُلْكُ يَوْمَىِٕذِ ِۨالْحَقُّ لِلرَّحْمٰنِۗ وَكَانَ يَوْمًا عَلَى الْكٰفِرِيْنَ عَسِيْرًا

Al-mulku yauma-idzil haqqu lir-rahmani wakaana yauman ‘alal kaafiriina ‘asiiran

Kerajaan yang hak pada hari itu adalah kepunyaan Tuhan Yang Maha Pemurah. Dan adalah (hari itu), satu hari yang penuh kesukaran bagi orang-orang kafir . (QS. Al-Furqan: 26).

هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚ اَلْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلٰمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيْزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُۗ سُبْحٰنَ اللّٰهِ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ

Huwallahul-ladzii laa ilaha ilaa huwal malikul qudduusussalaamul mu’minul muhaiminul ‘aziizul jabbaarul mutakabbiru subhaanallahi ‘ammaa yusyrikuun(a)

“Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci, Allah dari apa yang mereka persekutukan.(QS. Al-Hasyr: 23)

يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ

Yusabbihu lillahi maa fiis-samaawaati wamaa fiil ardhil malikil qudduusil ‘aziizil hakiim(i)

“Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, Yang Mahasuci, Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (QS. Al Jumu’ah: 1)

وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِالْحَقِّۗ وَيَوْمَ يَقُوْلُ كُنْ فَيَكُوْنُۚ قَوْلُهُ الْحَقُّۗ وَلَهُ الْمُلْكُ يَوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِۗ عٰلِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ وَهُوَ الْحَكِيْمُ الْخَبِيْرُ

Wahuwal-ladzii khalaqas-samaawaati wal ardha bil haqqi wayauma yaquulu kun fayakuunu qauluhul haqqu walahul mulku yauma yunfakhu fiish-shuuri ‘aalimul ghaibi wasy-syahaadati wahuwal hakiimul khabiir(u)

 

Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: “Jadilah, lalu terjadilah”, dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang gaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.Allah SWT di sebut juga Al-Malik, yaitu berarti raja yang sebenar benarnya raja, Dia merajai  segala sesuatu dan di semua alam berkuasa tanpa batas, semua di alam nyata maupun alam yang lain berada dalam kendalinya, Dia berdiri sendiri tampa membutuhkan bantuan dan dukungan, Dia mengendalikan segala urusan mahluk-Nya secara menyeluruh tanpa di batasi ruang dan waktu

Jadi maha Rajanya ALLAH merupakan hal Mutlaq diyakini keberadaannya oleh ummat muslim, bahwa mualai hal yang paling kecil hingga yang palik besar semuanya dalam kendali Allah SWT tanpa ada yang meninterpesi tentang keberadaan yang sudah di putuskan, jadi apapun yang terjadi di kehidupan ini itu tidak luput dari pengawasan Allah SWT.

Dari nama Allah Al-malik ini kita boleh meneladani dalam keseharian kita bahwa, hanya Allah mengurusi kehidupan ini semua ada dalam kendalinya, manusia  betapapun hebatnya, menduduki jabatan atau kekuasaan bagaimanapun tingginya itu semua hanya sementara, jadi kalau kita memiliki kekuasaan baik berupa jabatan, , perusahaan maupun kekuatan-kekutan tertentu sejatinya hanya sementara entah kita yang meninggalkan atau kita yang di tinggalkan, jadi kekdudukan yang kita pegang saat ini itu semua berada di bawa pengawasa ALLAH SWT Al-Malik. Jadi gunakanlah kekusaan yang kita duduki sebagai jembatan kemuliaan di hadapan ALLAH AL-MALIK. Dengan ini mudah mudahan cahaya Al-Malik mengiringi langka-langka kehidupan kita. IsyaAllah kita baik di mata mahluk Allah juga kita mulia di hadapan Allah SWT.

Tuntunan dengan Lafash Al-MALIK

Dikutip dari beberapa sumber, penulis rumuskan  beberapa kelebihan dari zikir Al-Malik, diantatranya:

Barang siapa yang membaca “Ya Maliku” setiap pagi dan sore (selesai shalat pardhu dan magrib)maka Allah akan menjamin di mudahkan segala urusannya sehingga apapun yang dilakukannya akan mendatangakan berkah dan keburuntungan

Barang siapa yang membacanya Tiap-tiap hari atau malam sebanyak 121x maka Alah akan memberinya kekayaan, akan di bukakan pintu kekayaan, dijembarkan hatinya.

Dengan membaca 121x Yaa Malik setiap hari maka kita akan di hargai orang secara wajar,serta akan hidup berkecukupan.

membangkitkan wibawa dan daya kepemimpinanApabila seseorang mewiridkan membaca” Yaa Malik” sebanyak banyaknya atau minimal 100 x secara rutin setiap hari seudah salat wajib, niscaya Allah akan membangkitkan sifat kepemimpinan padanya. Setiap orang akan merasa segan dan tunduk padanya, gerak geriknya , ucapannya mengadung pengaruh yang menyebabkan orang cenderung untuk tunduk dan mematuhinya.

Bagi yang mampu membaca “yaa Malik sebanyak 300, 500 atau 700 kali setelah shalat. Maka mudah meniti karir atau menduduki jabatan tertentu. Mereka yang memiliki target untuk meraih kedudukan atau jabatan tertentu dalam perusahaan, organisasi maupun pemerintahan, lakukan wirid ini.

Kisa Teladan yang singkron dengan AL-MALIK ialah

Kisah inspiratif yang berkaitan dengan Al-malik dalam hidupnya maka sangan tepat penulis memuat kisah perjalan imam syafi’ih di dalam menuntut ilmu hingga memiliki ijtihad sendiri yang terdiri 5 motode yaitu metode, Al-qur’an, Hadist,Ijma,Qiyas dan Istidlal.

Di kenal dalam sejara bahwa Imam Syafi’i beliau adalah keturunan bani Muththalib yang nasabnya tersambung sampai baginda Rasulullah SAW melalui Abdul Manaf. Beliau mendirikan mazhab Syafi’i yaitu mazhab fikih yang pengikutnya banyak sampai sekarang.

Imam Syafi’i memiliki nama lengkap Muhammad bin Idris bin Abbas bin Usman. . Beliau dilahirkan dalam keadaan yatim, diasuh dan dibesarkan oleh ibunya dalam kondisi serba kekurangan (miskin). Daerah kelahiran beliau adalah di Ghaza, Palestina  ada juga riwayat menyebutkan beliau lahir di Asqalan, perbatasan dengan Mesir berkisar pada tahun 150 H, pada itu tahun bertepatan dengan dengan meninggalnya Imam Abu Hanifah pendiri mashaf hanifa.

Sejak imam syafi’I berusia tujuh tahun sudah mampu membaca, menulis, dan menghafal Al-Qur’an, 30 juz dengan benar, lancar dan pasih, di kampung dani bani huzail imam syafi’i dan mengusai sastra Arab yang lengkap, di waktu itulah pula ketemu dengan Muslim bin khalid az zanji yang wafat berkisar tahun 179, beliau sangat berjasa menyarankan beliau untuk mempelajari ilmu fikih, hingga beliupun di bawah bimbingan Muslim bin khalid az zanji sebagai mufti mekka, juga di bina oleh sufian bin Uysinah seorang ahli hadist mekkah, dengan kemampuannya yang berikan Allah hingga di usia 10 tahun imam sudah menghafal kita Al-Muwatta karangan Imam Malik, beranjak usia imam malik 13 tahun sudah menguasai banyak keilmuan baik ilmu Al-Qur’an, ilmu hadits,sastra arab dan fikih maka di usia 15 tahu sudah di berikan keoercayaan berfatwa di Masjidil haram

Menginjak usianya 20 tahun Imam Syafi’i berguru langsung kepada Imam Malik bin Anas, pengarang kitab Al-Muwatta’ di Madinahi hingga Gubernur Mekkah pun mendukunya hingga Pada tahun 163 H, Imam Syafi’i berangkat ke Madinah Munawwarah untuk berguru kepada Imam Malik bin Anas. Beliau merupakan seorang ahli hadis, pakar fikih, di madinah yang wafat pada tahun 179 H. singkat cerita sampailah imam syafi’I di madina, pada awalnya imam malik tidah menerimanya jadi muridnya, akan tetapi setelah pembicaraan mendalam bahkan imam syafi,i mengatakan bahwa beliau sudah memhafal Al-Qur’an 30 juz dengan hafalan yang baik, juga telah menhafal di luar kepala kutab Al-Muwatta, kita fiqih karangan imam malik,dengan penjelasan itu akhirnya Imam Syafi’I pun di terima imam Malik menjadi muridnya. Seteleh di anggap cukup pembelajarannya di Imam Malik maka beliau meminta isin kepada gurunya untuk menuntut ilmu lebih dalam lagi tentang ilmu Fiqih maka beliau di isinkan untuk keiraq belajar ilmu fikih kepda murid-murid imam abu hanifa. Selama kuran lebih 2 tahun di Iraq dan membedah kita mazhab Hanafi di bombing langsung oleh Muhammad Al-hasan dan Abu yusuf, dini juga bertolak berkeliling wilaya-wilaya untuk menuntuk ilmu dan menperdalam pengalam, kepda Palestina,, Anatolia Ramlah, hirah, serta Persia dll. Imam Syafi’I juga belajar  ilmu fikih Imam Laits bin Sa’ad mufti Mesir, di bombing oleh muridnya karena Imam Laits bin Sa’ad sudah meninggal,setelah ini belia mengeluarkan Fatwa-fatwa hingga di kenal samapai sekarang dengan mazhab Imam Syafi’i.

yang bisa di tarik dari cerita itu adalah

Menjadi raja mengendalikan diri anda untuk berjuan membenahi diri berilmu tinggi berakhlaq mulia meninggalkan rasa dan putus asa serta tidak puas dengan ilmu dan pengalaman yang sementara di milki akan tetapi terus bergerak mencari yang lebih tinggi lagi dalam reel kebenaran Allah SWT, rintangan dan penghalang pastilah ada akan tetapi jangan jadikan itulah pemhambat tetapi jadikan sebagi mutifasi untuk merai kejaan yang bermanfaat, setinggi apapun ilmu agama anda ingat anda adalah hamba Allah SWT, Ummat sert anak dari Ibu dan Bapak anda tetap renda hati dan bersykur dengan nikma Allah dan perkuatlah benteng kesabaran itulah sukses hakiki.

 

Demikian urain ini Allah Adalah Al-Malik kerjaan Allah tidah terbatas manusialah yang terbatas jadilah raja pada diri kita sendiri, memaksa dan mengatur nafsu dan pikiran agar jauh dari sifat-sifat tercelah, perbanyaklah muhasabah melihat kekurangan diri sendiri jauh melihat kekurang orang lain.

WALLAHU WA’LAM BISSAWAF

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ