9 Kebaikan Dalam Bertani Menurut Pandangan Islam

 

 

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ,

 

9 Dalam Bertani Menurut Pandangan

 

Mukaddimah

الـحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ ، أَمَّا بَعْدُ

Puja puji kesyukuran kita haturkan  kehadirat Ilahu Rabbii, atas segala  karunia yang di limpahkan kepada kita  hingga pada waktu yang mulia ini kita bisa thalabul ilmi, menuntut ilmu pengetahuan. Dan bisa terjalin ukwah dan bersilaturahim walau lewat tulisan ini, mudah-mudahan kita semua dalam keadaan aman fi amanillah,serta sehat wal afiat. setiap derap langkah bernilai ibadah dan menjadi penghapus dosa kekhilafan sehingga  derajat kita di angkat Allah SWT aamiin Yarabbal Alamin. Dan salam shalawat mari kita kirimkan kepada Nabiullah Muhammad Saw juga kepada , sahabat, serta para tabi’in, tabiut tabiahum,juga  kepada kita semua ummatnya bahkan kepada  ummat-ummat hingga akhir zaman yang menjadikan sebagai uswatun hasanah, suri tauladan yang baik menjadi orang sholeh dan shalehah.

Dalam kesemapatan kali ini akan membahas tentang padhilah dalam Bertani menurut pandangan islam, karena apa pun propesi yang kita geluti dihadapan Allah SWT mendapatkan tempat untuk menjadi hamba Allah yang mulia sukses dan akhirat, jadi sebagai mutivasi dan tetap menjalani rutinitas keseharian kita sebagai petani yang cerdas, berikut ini akan di uraikan minimal ada 10 kebaikan yang akan diperoleh di dalam menurut islam.

Dalam Al-Qur’an Propesi Bertani banyak di terangkan dengan jelas terang, baik dari perintah memaanfaatkan bumi untuk di olah menjadi lahan bercocok tanam juga di sampaikan tentang kebaikan yang di peroleh dalam menjalani aktifitas Bertani, ayat itu antara lain sebagai berikut:

 

وَاللهُ جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ بِسَاطًا (19) لِتَسْلُكُوا مِنْهَا سُبُلًا فِجَاجًا

Artinya: Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan. Agar kamu dapat pergi kian kemari di jalan-jalan yang luas. (QS. Nuh [71]: 19-20)

 

وَالْأَرْضَ وَضَعَهَا لِلْأَنَامِ (10) فِيهَا فَاكِهَةٌ وَالنَّخْلُ ذَاتُ الْأَكْمَامِ (11) وَالْحَبُّ ذُو الْعَصْفِ وَالرَّيْحَانُ (12) فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ )13)

 

Artinya: Dan bumi telah dibentangkan-Nya untuk makhluk(-Nya). Di dalamnya ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang. Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. Ar-Rahman [55]: 10-13)

Selain hamparan bumi Allah juga menurungkan dari langit sebagai rahmat dan sungai-sungai membawa air dengan alirannya sehingga tanah bisa subur dan dapat di tumbuhi berbagai tanaman yang baik untuk mahluk hidup.

وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُتَرَاكِبًا

Artinya: Dan Dialah yang menurunkan air dan langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak. (QS. Al-An’am [6]: 99)

Dalam hal ini Allah berfirman; Lalu Allah meniupkan angin adalah kabar baik yang mampu menggiring membawa awan ketempat tertentu dan mengawinkan tumbuh-tumbuhan yang lagi tumbuh.

 

Baca juga – 2 Pilihan Dalam Dunia Ekonomi Yaitu Konvensional dan Syariah

وَالْأَرْضَ مَدَدْنَاهَا وَأَلْقَيْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنْبَتْنَا فِيهَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَوْزُون19 وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيهَا مَعَايِشَ وَمَنْ لَسْتُمْ لَهُ بِرَازِقِينَ

(20) وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا عِنْدَنَا خَزَائِنُهُ وَمَا نُنَزِّلُهُ إِلَّا بِقَدَرٍ مَعْلُومٍ 21 وَأَرْسَلْنَا الرِّيَاحَ لَوَاقِحَ فَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَسْقَيْنَاكُمُوهُ وَمَا أَنْتُمْ لَهُ بِخَازِنِينَ (22

Artinya: Dan Kami telah menghamparkan bumi dan Kami pancangkan padanya gunung-gunung serta Kami tumbuhkan di sana segala sesuatu menurut ukuran. Dan Kami telah menjadikan padanya sumber-sumber kehiudupan untuk keperluanmu, dan (Kami ciptakan pula) makhluk-makhluk yang bukan kamu pemberi rezekinya. Dan tidak ada sesuatu pun, melainkan pada sisi Kamilah khazanahnya; Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu. Dan kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan (air) itu, dan bukanlah kamu yang menyimpannya (QS. Al-hijr [5]: 19-22)

Juga dalam hadist Rasulullah SAW memerintahkan agar kita selalu menanam apa saja yang bisa bermanfaat.

إن قَامَتِ السَّاعَةُ وَفِي يَدِ أَحَدِكُمْ فَسِيلَةٌ فَإِنِ اسْتَطَاعَ أَنْ لَا تَقُومَ حَتَّى يَغْرِسَهَا فَلْيَغْرِسْهَا

Artinya:  Jika terjadi hari kiamat sementara di tangan salah seorang dari kalian ada sebuah tunas, maka jika ia mampu sebelum terjadi hari kiamat untuk menanamnya maka tanamlah.” (HR. Bukhari&Ahmad)

Sekaitan dengan Hadits Rasulullah SAW di atas Umar bin Khathab berdialok  kepada seseorang tua renta di kutif dalam  al-Jami’ al-Kabir karya al-Suyuthi yaitu sebagai berikut:

عن عمارة بن خزيمة بن ثابت قال : سمعت عمر بن الخطاب يقول لأبي : ما يمنعك أن تغرس أرضك ؟ فقال له أبي : أنا شيخ كبير أموت غدا ، فقال له عمر : أعزم عليك لتغرسنها. فلقد رأيت عمر بن الخطاب يغرسها بيده مع أبي

Artinya :Dari Amarah bin Khuzaimah berkata, “Aku mendengar Umar bin Khathab berkata kepada bapakku. “Apa yang menghalangimu untuk menanam lahanmu?” Bapakku berkata, “Aku tua renta yang akan mati besok.” Umar berkata, “Ku yakinkan Kau harus menanamnya.”

Dari penjabaran ayat  dah Hadis Rasulullah SAW di atas dan hasil analisah dan pemahaman dapatlah di uraikan kebaikan yang di peroleh dalam bertani ialah sebagai berikut:

Perertama: Bertani adalah  Salah satu Ibadah Kepada Allah SWT

Di dalam agama Islam pekejaan apa pun yang kita lakukan yang cara pelaksanaan tidak bertentangan dengan ajaran islam maka itu adalah ibadah, termasuk  dalam hal ini adalah bertani, selama kita bertani berniat karena Allah SWT dan tidak menomor duakan Allah SWT dalam melakukan pertanian maka apa yang kita lakukan itu adalah kegiatan beribada kepada Allah SWT, Ibadah yang dimaksud di sini ialah ibadah Gairuh Mahdho,

Yang Ke Dua: Bertani adalah Jalan Bersedekah

Bertani juga merupakan jalan mudahnya bersedekah karena pertanian yang tumbuh dan berbuah dan di nikmati oleh makhluk Allah selama kita niat kerena Allah maka itu akan tergolong sedekah, bahkan dari hasil pertanian yang kita tanam dan berbuah dan di makan oleh binatang-binatang itu pun akan mendapatkan pahala sededah, jadi Bertani adalah perkejaan paling mudah bersedekah.

Sebagai mana Hadits yaitu dari Jabir bin Abdullah ra., Rasulullah pernah bersabda sebagai berikut:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلُ مِنْهُ طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ بَهِيمَةٌ إِلَّا كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَةٌ رواه البخاري

Artinya: Tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu tanaman itu dimakan manusia, binatang ataupun burung melainkan tanaman itu menjadi sedekah baginya sampai hari kiamat.” (HR. Muslim)

عَنْ جَابِرٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَى أُمِّ مُبَشِّرٍ الْأَنْصَارِيَّةِ فِي نَخْلٍ لَهَا فَقَالَ لَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ غَرَسَ هَذَا النَّخْلَ أَمُسْلِمٌ أَمْ كَافِرٌ فَقَالَتْ بَلْ مُسْلِمٌ فَقَالَ لَا يَغْرِسُ مُسْلِمٌ غَرْسًا وَلَا يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلَ مِنْهُ إِنْسَانٌ وَلَا دَابَّةٌ وَلَا شَيْءٌ إِلَّا كَانَتْ لَهُ صَدَقَةٌ

Artinya: Dari Jabir bin Abdullah RA, menemui Ummu Mubasyir Al Anshariyah di kebun kurma miliknya. Lantas Nabi Muhammad SAW bersabda kepadanya, “Siapakah yang menanam pohon kurma ini? Apakah ia seorang Muslim atau kafir? Ummu Mubasyir Al Anshariyah menjawab, “Seorang Muslim. Bahwa Rassulullah  SAW bersabda,  yaitu Tidaklah seorang Muslim yang menanam pohon atau menanam tanaman (bercocok tanam) lalu tanaman tersebut dimakan oleh manusia, binatang melata atau sesuatu yang lain kecuali hal itu bernilai sedekah untuknya.” (HR Muslim)

عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا إِلَّا كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً وَمَا سُرِقَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةٌ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ مِنْهُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ وَمَا أَكَلَتْ الطَّيْرُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ وَلَا يَرْزَؤُهُ أَحَدٌ إِلَّا كَانَ لَهُ صَدَقَةٌ

Artinya: Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang Muslim yang bercocok tanam, kecuali setiap tanamannya yang dimakannya bernilai sedekah baginya, apa yang dicuri orang darinya menjadi sedekah baginya, apa yang dimakan binatang liar menjadi sedekah baginya, apa yang dimakan burung menjadi sedekah baginya, dan tidaklah seseorang mengambil darinya melainkah itu menjadi sedekah baginya.” (HR Muslim)

Jadi sudah jelas dari hadits di atas bahwa apa yang kita tanam niat karena Allah dan sempat di dinikmati oleh manusia maupun mahluk yang lain, maka itu adalah sedekah buat anda pertaninya, maka dari itu teruslah menanam dan rawat tanaman dengan baik dan ikhlas insya Allah salah satu jalan menuju syurga

Yang Ke Tiga: Bertani Terpelihara

Karena Setiap Saat anggota tubuh melakukan pergerakan dan mengelurkan tenaga maka otot-otok itu berfungsi dengan baik kalau sering begerak maka aliran darah akan lancar, karena mengeluarkan tenaga atau enegi saat mengolah lahan maka tubuh hasil dari pencernaan tersalurkan dengan baik hingga terjadi keseimbangan antara makanan yang di komsumsi dan di butuhkan oleh tubuh sebagai asupan, beda Ketika sering makan akan tetapi makan tersebut tidak berfungsi dengan baik makan akan terjadi penumpukan lemak dalam tubuh, ini salah satu pemicuh munculnya berbagai penyakit, jadi dengan Bertani bisa membuat seseorang menjadi sehat bugar karena selalu melakukan Gerakan olahraga serta banyak menarik energi baik itu sinar matahari maupun dari tumbuh-tu,buhan sekitar.

Ke Empat:  Dengan Bertani bisa menyelamatkan makhluk hidup

Jadi dengan Bertani dan banyak menanam hingga tanaman tersebuh tumbuh dan berbuah juga menjadi makanan bagi mahluk hidup baik itu manusia juga berbagai dan tetap terjaga kesediaan sumber makanan dengan terus menanam hingga keberlangsungan kehidupan mahluk hidup bisa teratasi dari segi makanan. Jadi berkat bertani bisa menyelamatkan mahluk hidup dari kematian karena kekurangan makana.

Ke Lima: Bertani Bisa meningkatkan perekenomian Rakyat bangsa dan negara

Bidang pertanian sudah di perhatikan oleh Negara buktinya dalam pemeritahan sudah terbentuk kementrian pertanian yaitu untuk mengurusi sekitar masalah pertanian baik itu masalah lahan, pekerja, bibit, cara mengelola, perawatan, hingga pemsaran hasil pertanian di pasilitasi oleh negara buktinya banyak melakukan penyuluhan pertanian, pemberian bantuan hingga mencari pansa pasar untuk menyalurkan hasil pertanian itu, ini tandanya bahwa bertani itu bisa meningkatkan perkekonomian masyarakat dalam parakteknya itu di lakukan dengan cara yang islami.

Ke Tuju Bertani  merupakan pekerjaan Terbaik

Jadi bertani juga menurut agama islam adalah pekerjaan yang terbaik, alasannya Rasulullah SAW Bersabdah Sebagai berikut

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ وَإِنَّ نَبِيَّ اللهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَامُ كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ

Artinya: Tidak ada seseorang yang memakan satu makanan pun yang lebih baik dari makanan hasil usaha tangannya (bekerja) sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Allah Daud as. memakan makanan dari hasil usahanya sendiri (Riwayat al-Bukhari dari al-Miqda).

Jadi dengan Bertani mereka makan dan menggunakan hasil dari pekerjaannya  sendiri, dan juga jauh dari kegiatan yang bisa mensholimi atau menipu orang, karena hasil dari bertani juga di dapatkan dengan proses yang keterlibatan petaninya langsung sampai  hasil pertaniaanya nilai dengan Rupiah dan lainnya

Ke Delapan juga dengan  Bertani bisa mendapat Amal Jariyah

Dengan tanaman yang di tanam hinggaa tumbuh dan bekembang biat terus menerus karena tanam yang kita tanam itu boleh jadi pohon yang besar dan berbuah yang banyak menjadikan banyak yang menikmati hasilnya baik itu manusia maupun hewan lainnya maka walaupun kita sudah tidak menanam lagi bahkan kita sudah tiada sekalipun sepanjam pohon yang kita tanam bermaanfaat kepada mahluk hidup maka pahala kebaikannya akan tetap mengalir, itulah di katakana amal jariyah amal yang tidak terputus.

Ke Sembilan Dengan Bertani Membuat kita semakin yakin akan kuasaan Allah SWT

Kerena kita beradapatasi dengan Alam maka setiap saat kita menyaksikan kemaha kuasaan Allah SWT terpanpang di alam ini sebagai contok Tanaman tumbuh subur itu di tumbuhkan Oleh Allah, hujan turun karena perintah Allah berganti dengan sinar matahari adalah bukti ketundukannya sama Allah, angin yang setiap saat mengembus adalah nikmat dari Allah, jadi apa pun yang kita liat kita rasakan adalah tanda kekuasaan Allah SWT, itu sehingga petani itu bisa meningkatkan kekayakinnya terhadap ke imanannya Kepada Allah SWT, di bandinkan denga pekerjaan yang lain yang biasa hanya berhadapan dengan laptop computer atau hanpon dan lainnya.

Demikianlah Penjelasan ini semoga ada mafaatnya dan bernilai ibadah disisi Allah SWT, dengan kerendahan hati kiranya di berikan masukan yang menbagun, kebenaran datangnya dari Allah kesalah datanya dari kekurangan hamba-NYa Wallahu Wa’lam Bissawaf, Assalamu Laikuku Warahmatullahi Wabarakatuh.

Hormat kami

 

Jumansur, S. Pd.I