اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ,

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ ورَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ

JUDUL CERMAH IALAH

STAMAANIATU ASY-YAA-A LAATASYBA’U MIN STAMAANIYATIIN

Delapan Golongan Yang

Ma’asyiral Muslimin Rahima Kumullah

Jumansur.com-Tiada henti-hentinya kita mengucap syukur kepada Allah SWT yang telah meberikan kepada kita nikmat yang berlimpa, dengan nikmat yang tidak bisa di hitung, itulah sehingga kita masih bisa berada sekarang ini semoga Allah SWT menjaga dan menambahkan lebih banyak lagi hinggi hari akhir. Selain itu jangan lupa juga bersholawat kepada Rasulullah SAW karena pada hakekatnya sholat itu mendatangkan rahmat Allah SWT.

Selanjutnya di waktu yang baik ini dengan mengharap ridho Allah SWT akan kita bersama mempelajari dan menjadikan terhadap pengajaran agama kita yang di bawa oleh , yang mana pada ini akan di uraikan tentang keadaan delapan golongan atau ciptaan Allah yang tidak akan pernah merasa cukuk terhadap delapan pula.

Yang Pertama: AL’AINU MINANNAZARI Yaitu Mata yang tidak penah cukup dengan melihat

Semua manusia memiliki mata akan tetapi tidak semua mata mampu melihat oleh karena itu Ketika kita memiliki mata dan mampu melihat ingatlah bahwa mata itu memiliki sifat tidak penah cukup akan melihat apa pun yang Nampak maka akan lihatnya, jadi kitalah yang wajib mengontrol mata yang nomrmal gunakan untuk melihat yang baik yang bisa mendapat pahala, jauhkan mat akita dari segala yang sia-sia dan haram oleh Allah SWT.

Yang Ke dua: WAL ARDU MINAL MATHORI; Yaitu Bumi tidak perna cukup akan Air

Bumi yang tempat berpijak ini anugrah dari Allah memiliki filosopi bahwa berapa pun air yang tumpa di atasnya maka akhirnya terserap ke dalam tanah, baiknya walaupun air itu masuk kedalam tanah akan tetapi dapat menuhkan , makna yang wajib di tinggalkan adalah jangan semua yang anda peroleh hanya untuk diri anda sendiri akan tetapi bagilah Sebagian kepada sesame kita

Yang Ketiga: WAL UNSTAA MINASTAKARI; Wanita tidak Pernah Cukup dengan Begitupun sebaliknya

Wanita juga di kategorikan tidak pernah merasa puas akan laki-laki maksudnya adalah pada nalurinya Wanita di kendalikan perasaannya, nah persaan cenderum memiliki kasih sayang berlebih karena akal pikirannya di kalahkan oleh persaannya, akan tetapi Wanita yang terbibing dengan yang baik maka mampu mengontrol naluri yang tidak merasa cukup tersebut, hingga

Yang Ke empat: WAL ‘AALIMU MINAL ILMI; Ilmuwan tidak Pernah Cukup dengan ilmu

Penuntut Ilmu yang sesunggunya adalah mereka yang tidak akan pernah merasa cukup akan ilmu yang dimiliknya dia akan selalu kekurangan hingga membuatnya akan termutivasi mencari dan menuntut ilmu yang lebih tinggi, ini adalah pelajaran yang bisa di tingkatkan karena akan menjadikan kita memiliki derajat yang tinggi di mata Allah, akan tetapi jika dia di dorong memiliki ilmu hanya ingin pamer atau demi keuntungan pribadi untuk  memanpaatkan orang lain karena ilmunya maka ini yang wajib di hentikan karena bisa membawa malapetaka untuk kelangsungan .

Yang Ke lima: WASSAILU MINAL MAS ALATI; Peminta minta tidak pernah Cukup dari meminta

Orang yang sudah terbiasa meminta-minta maka akan merasa kekurangan dan terus meminta tidak akan pernah cukup terhadap apa yang sudah dia dapatka dari meminta itu, jadi jauhilah sifat minta-minta karena itu juga bisa menjadi hina di hadapan Allah SWT, beda halnya kalau meminta kepada Allah dalam berdoa itu di perbolehkan bahkan sangat di anjurkan untuk mengadukan semua persoalan kita kepda Allah SWT dan minta pertolongan_Nya, prinsi yang wajib kita  tanamkan adalah lebih baik tangan di atas dari pada tangan di bawah.

Yang Ke Enam: WAL HARIISHU MINAL JAM’I; Orang Rakus dari menumpuk Harta

Tidak semua orang yang memiliki banyak harta di kategorikan menumpak harta, akan tetapi orang rakus tidak akan pernah cukup dengan harta yang dimiliki maka akan terus-menerus menumpuk harta, karena sifat rakusnya dalam dirinya itu merasa kekurangan.

Yang Ke Tuju: WALBAHRI MINAL MAAI; Lautan tidak Pernah Cukup dengan Air

Lautan juga tidak pernah puas dengan air buktinya berbagai penjuru berdatangan air akan tetapi lautan tidak pernah menolak memiliki air

Yang Ke Delepan: WANNAARU MINAL KHATHOBI; Api tidak Pernah Cukup Dengak Kayu bakar.

Api memang pada keberadaanya tidak akan pernah ada Ketika tidak ada bahan yang dibakar itulah sebabnya api itu tidak akan pernah cukup dengan kayu bakar kerana itu meman makannya, akan tetapi api tidak memili dan tidak peduli kayu yang di bakar itu masih berguna atau tidak pokoknya yang penting di dapat pasti di lahap, pesan moral dari ini ialah

Jadi sebagai kesimpulan bahwa rakus dalam kejelekan wajik di tinggalkan akan tetapi rakus membawa positif butuh di lestarikan agar terus menambah manfaat. Demikianlah urain ini lebih dan kurangnya kiranya di maafkan, Sekian Wallahu Wallam Bissawaf, Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Hormat Kami

 

Jumansur, S. Pd.I