Dakwah  

7 Macam Sifat Orang Yang Bertaqwa

Sumber foto: dari youtube

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Mukaddimah

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ ، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ ورَسُولُهُ

Jumansur.com-Semoga kita semua selalu di anugrahi kekuatan dari Allah SWT yang menjadikan sebagai orang yang bersyukur atas apa yang kita miliki sekarang  ini,sehingga kita selalu memanfaatkan apa yang Allah anugerahkan kepada kita untuk beribada kepada-Nya. Demikian juga begitu besar pengorbanan Rasulullah SAW untuk memperjuangkan tegaknya agama islam di muka bumi, pada hal semua itu adalah untuk dan keselamatan penduduk baik maupun akhirat, oleh karena itu shalam salawat paling mudah untuk istiqamah dalam mengikuti amalan-amalan Rasulullah SAW dan kita bisa tegolongan ummat yang bertaqwa. Dalam tulisan ini semoga menjadi salah satu rujukan yang mana akan di bahas tentang 6 macam ciri orang yang bertaqwa dalam Al-qur’anul karim.

Q.S. Al-Imran ayat: 134 dan 135. yaitu sebagai berikut:

الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ

1. (yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit,:

Jadi apa yang kita miliki saat ini adalah sejatinya titipan dari Allah SWT kepada kita dan dalam penguasaan kita, itu akan di hisab dari mana kita peroleh dan kemana kita belanjakan, oleh karena itu termasuk ciri orang yang bertaqwa di hadapan Allah menurut ayat ini ketika mampu menafkahkan harta yang kita miliki, baik keadaan kita sempit lebih lagi kalau kita dalam keadaan lapang atau banyak harta.

وَالْكَاظِمِيْنَ الْغَيْظَ

2. dan orang-orang yang menahan amarahnya:

Berbicara masalah ammarah itu adalah satu kesatuan dengan jiwa kodraq manusia itu sendiri  olehnya itu ketika itu berbenturan dengan kehendak manusia biasanya muncul wujud penolakan yang berbentuk marah, nah marah inilah yang di tumpangi sehingga bisa saja berbuat dosa dan kerusakan oleh karenanya, bagi ammarah yang bisa berbuah dosa dan bisa merugikan dunia akhirar dan mampu kita kendalikan/awasi dan menahannya maka itulah sebabnya tergolong oleh Allah SWT termasuk hamba Allah yang betaqwa.

وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ

3.  dan () orang lain.

Jadi tergolong masuk menjadi ciri orang yang bertaqwa ialah memiliki jiwa pemaaf, karena selama manusia melakukan aktifitas apalagi aktifitas itu melibatkan orang lain maka kadang kala orang itu melakukan kesalahan baik sengaja ataupun tidak, kecil maupun besar, maka disini akan mengalami benturan yang membingunkan karena kalau kita di hadapkan orang merugikan atau melukai kita maka sakit dan luka rasanya kepada orang tersebut, jadi perasaan ingin membalas dan menghukum itu bergemuru dalam diri, nah inilah sebabnya kalau situsi itu kita mampu memberi maaf kepada orang yang bersalah maka itu hanya bisa di lakukan oleh orang yang sudah memiliki ketaqwaan yang kokoh kepada Allah SWT karena dia tahu bahwa Allah saja maha pengampun, maka sejatinya kita juga hambanya saling memberi maaf. Allah berfirman di banyak ayat seperti Al-Baqarah ayat 235 dad 237 dan An-nur ayat 22. serta Al-Imran Ayat 159.

وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ

4.Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan:

Jadi di hadapan Allah SWT orang yang dalam hatinya selalu di penuhi dengan kebaikan hingga dia wujud nyatakan mengerjakan kebaikan yang bisa memberikan kebaikan itu kepada dirinya sendiri juga membagi kebaikan itu kepada orang lain, maka  Allah menggolongkannya memiliki sifat orang yang bertaqwa, karena ada orang berbuat baik akan tetapi dia hanya mendapat kebaikan di mata manusia akan tetapi di hadapan Allah tidak bernilai pahala, karena apa yang di lakukannya hanya ingin mendapat simpati dari orang lain dan di kemudian hari mengharapkan balasan duniawi semata.

وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ

5. dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah.

Jadi termasuk ciri atau memiliki sifat itu adalah ummat islam yang selalu mengingat Allah SWT terutama ketika melakukan kesalahan, maka akan merasa bersalah dan takut akan murka Allah SWT, karena hanya orang menghambakan dirinya kepada Allah SWT yang ada dalam hatinya sifat takut, makanya pantas kalau orang yang dihati dan pikirannhya senangtiasa di pake kepada Allah, walaupun melakukan suatu kesalahan akan tetapi dia hentikan dan tidak akan mengulanginya lagi maka Allah menggolongkannya termasuk hamba-Nya yang bertaqwa.

فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْۗ وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُ

6. lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah.

Jadi di golongkan oleh Allah SWT termasuk orang-orang yang bertaqwa ketika tergelincir dalam mereka meyesal dari perbuatannya dana minta ampun kepada Allah atas apa yang terlanjur sudah di lakukannya, jadi bercermin dari firman Allah SWT ini mari kita selalu waspada agar terhindar dari berbuat dosa kalupun kita terlanjur berbuat dosa baik sengaja atau pun tidak maka minta ampunglah kepada Allah dengan besunggu-sunggu, sekiranya manusia yang lain ada yang tidak memaafkan kita maka yakinlah bahwa Allah maha pengampung selama kita bersunggu-sunggu bertaubat dan tetap di jalan yang di ridhoi oleh Allah SWT.

وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ

, 7. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.

Nah kalau sudah kita bertaubat atas dosa dan kesalahan yang kita lakukan maka segerah kita tinggalkan dan tidak meneruskan perbuatan dosa itu bahkan kita jauhi dengan menyesal, dan kita ganti dengan perbuatan baik dan amal sholeh, serta istiqama di jalan yang di ridhoi Allah SWT. maka orang yang seperti ini termasuk golongan memilki sifat orang yang bertaqwa.

Demikian pembahasan ini mengenai ciri orang yang memilki sifat orang bertaqwa semoga kita mampu mengamalkan dalam kita, kelak kita mendapatkan keselamatan dan kebahagian aamiin, sekian, Wallahu wa’lam bissawaf. Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Hormat Kami,

 

Jumansur, S. Pd.I