اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرً أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ ورَسُولُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ
3 Penyebab Orang Menyesal/Rusak Dalam pandangan Islam
Jumansur.com-Bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmatnya yang telah diberikan kepada kita semua, dan salam sholawat Kepada Rasulullah SAW berkah pengorbanan beliaulah cahaya islam sampi sekarang menyinari kehidupan kita dari kegelapan kejahilian, di waktu yang baik ini insyaAllah akan di tanpilkan uraian tentang 3 penyebab orang menyesal dalam padangan islam.
إنما هلك من هلك قبلكم بثلاث خصال: بفضول الكلام, وفضول الطعام, وفضول المنام.
Artinya: Penyebab rusaknya/menyesal orang-orang sebelum kalian ada tiga hal, yaitu karena terlalu banyak bicara, terlalu banyak makan, dan terlalu banyak tidur
Huruf Latin: Innamaa Halaka Man Qoblakum bistalaaztin khishoolin ( Orang-orang sebelum kalian di murkai oleh Allah Karena 3 perkara)
1 Bifudhuulil kalaami بفضول الكلام
Arti dari kalimat di atas ialah dengan banyak bicara. Allah SWT memberikan hamba-Nya panca indera berupa mulut sebagai sarana untuk mentrasfer pengetahuan kepada mahluk Allah yang lain, karena mulut yang ada di masing-masing manusia adalah alat yang sangat gampang menyampaikan hasil olahan pikiran dan mewujudkan niat dalam bentuk perbuatan karenanya mulut ini butuh di jaga dan hati-hati di dalam fungsinya yaitu mengelurkan suara, karena kalau mulut yang lewes ini tidak bisa di kontrol dan di bimbing maka semua hasil panca indra seperti apa yang di lihat di mata semua di terangkan lewat suara yang bisaja tangkapan mata tidak semuanya benar adanya karena mata juga bisa salah dalam melihat, lebih parahnya lagi kalau semua yang di hasilkan panca idera telinga berupa suarah itu di wujudnyatakan dalam bentuk penjabaran yang bisa saja tersampaikan kepada pihak lain, makanya banyak orang yang menyesal karena dia begitu mudahnya memindahkan berita yang di dengarnya kepada pihak lain pada hal boleh jadi informasinya itu belum betul kenyataannya, karena sudah di suaran oleh mulut maka akan berpindahlah berita itu kepada bihak lainnya makau salah, bisa jadi fitnah dan bisa membawa kerugian kepada pihak lainnya, dan bisa menjadi dosa jariyah.
Jadi mulut ini bisa menyebabkan kita mendapat ridho Allah yang buka saja kebahagian di dunia kan tetapi bisa menjadi tabungan pahala kebaikan untuk akhirat karena selama kehidupan keseharian kita mulut ini di selimuti dengan didikan ajaran agama islam, sehingga karena cahaya islam sudah menyatuh dengan mulut maka semua yang di hasilkan itu adalah olahan dari bimbingan cahaya agama yang tentu saja semua yang di hasilka adalah mengandung ke baikan bersama, di lain sisi mulut ini bisa menjadi musuh dapat merusak bagi diri manusia itu sendiri dan bahkan bisa mendatangkan murka dari Allah SWT karena kita tidak berhati-hati dalam berbicara.
Banyak bicara itu bagus asalkan pembicaraan kita mengandung paedah kebaikan seperti mengajak mentaati Allah SWT dan Rasul-Nya, membicarakan agar kita bisa terhindar dari merugikan diri sendiri dan orang lain dan meningkatkan kwalitas dan kwantitas ibadah yang kita lakukan, serta mulut mengelurakan suara seni yang bisa membuat terhibur dan bezikir sehingga kita bisa mendapatkan kesehatan jasmani dan rohani, berdiskusi tentang urusan dunia itu boleh asalakan sebagai jalan mempermudah mengerjakan amal-amal sholeh. Dalam sebuah Hadits dari Ibnu Umar Rasulullah SAW bersadah
عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ; قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :لَا تُكْثِرُوا الْكَلَامَ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللَّهِ فَإِنَّ كَثْرَةَ الْكَلَامِ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللَّهِ قَسْوَةٌ لِلْقَلْبِ وَإِنَّ أَبْعَدَ النَّاسِ مِنْ اللَّهِ الْقَلْبُ الْقَاسِي
Artinya: Dari Ibnu Umar berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda; Janganlah kalian banyak bicara kalau tidak berdzikir kepada Allah, karena banyak bicara yang tidak berdzikir kepada Allah menjadikan hati keras, dan orang yang paling jauh dari Allah adalah yang berhati keras.” (HR. Tirmidzi)
2. Bifudhuulil thoaa’mi وفضول الطعام
Artinya Adalah Banyak Makan, Semua orang memiliki perut yang fungsinya menampung dan mengolah makanan yang kita makan setiap saat, maka perut ini sangat besar pengaruhnya dan manfaatnya dalam keberlangsungan hidup ummat manusia, oleh karena itu menjaga perut agar tetap berfungsi dengan baik, banyak makan bisa menyebabkan kekurangan seperti kesehatan perut bisa terganggu, banyak makan mengganggu tidak stabil dalam bernafas banyak makan bisa menyebabkan orang malas bukan saja malas bekerja bakan bisa malas dalam beribadah kepada Allah SWT.
Perut yang kita miliki ini adalah tanggun jawab anda masing-masing, maka dari itu bersunggu-sunggulah dalam mempehatikan agar perut ini tetap berfungsi dengan apa yang kita harapkan, maka kaitannya perut agar tetap terjaga dengan baik maka Rasulullah SAW mencotohkan dalam cara makan yang baik yaitu makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang, dan juga rongga perut cara penbagianya dari ajaran agama islam yang di contohkan oleh Rasulullah SAW adalah dibagi 3, yaitu serpetiga untuk makanan, sepetiga untuk minuman atau ruang air dan sepertiga untuk bernafas. Dalam hal makan ini Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-A’raf ayat 31 sebagai berikut.
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Artinya: Dan makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesunggunya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al-A’raf: 31)
Masalah makan ini Rasulullah SAW bersabdah sebagai berikut:
ما ملأ آدميٌّ وعاءً شرًّا من بطن، بحسب ابن آدم أكلات يُقمن صلبَه، فإن كان لا محالة، فثُلثٌ لطعامه، وثلثٌ لشرابه، وثلثٌ لنفَسِه
Artinya: Tiada tempat yang orang isi yang lebih jelek ketimbang perut. Cukuplah bagi anak adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihinya) maka hendaknya sepertiga perutnya untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernapas. (HR. Ahmad).
3. Wabifudhuulil Manaami وفضول المنام
Artinya Banyak Tidur; tidur artinya keadaan istirahat alami, jadi semua manusia ada bagian dalam tubuh yang membutuhkan istirahat dan di lakukan dengan cara tidur, arti dari tidur itu ialah menistrahatkan tubuh dari aktifitas lahiriya sehingga kondisi tubuh mengalami keseimbangan, jadi tidur yang di sunnahkan oleh Rasulullah adalah tidur yang bisa menjadiakan sehat jasmaniya dan rohaniya, bahkan tidur yang contohka Rasulullah adalah tidurnya bernilai ibadah di sisi Allah SWT.
Namun ketika tidur kita di atur oleh nafsu maka tidur itu bisa berdampak negatif terhadap kesehatan jasmani dan rohani kita bahkan bisa menyebabkan kita di murkai oleh Allah SWT, karena akibat tidur tidak di atur oleh agama islam maka bukan saja diri sendiri yang di rugikan akan tetapi bisa terbengkalai hubungan kita dengan manusia yang lain yang boleh jadi mereka membutukan bantuan atau keberdaan kita, maka pantas kalau orang yang banyak tidurnya itu di murkai oleh Allah SWT dan tergolong orang menyesal dan kerusakan, karena gara-gara banyak tidur banyak ibadah-ibadah yang kita tinggalkan.
Allah SWT berfirman dalam Al-qur’an Surat Al- Qashahs; ayat 73 sebagi berikut:
وَمِن رَّحْمَتِهِ جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِن فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: “Dan karena rahmatNya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebagian dari karuniaNya (pada siang hari) dan supaya kamu bersyukur. (Al Qashahs; 73)
Di ayat lain Allah Berfirman juga sebagai berikut:.
وَمِنْ ءَايَاتِهِ مَنَامُكُم بِالَّليْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَآؤُكُم مِّن فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لأَيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
Artinya: Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya adalah tidurmu diwaktu malam dan siang hari serta usahamu mencari sebagian dari karuniaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan“. (Ar Rum ;30: 23)
Jadi Tidur itu merupakan satu bentuk dari rahmat Allah SWT yang di anugerahkan kepada mahkluk-Nya terkhusus kita manusia yang bergama islam atau muslim muslimat, mukmin mukminat ini pendapat atau penafsiran Syaikh Abdur Rahman bin Nashir As Sa’“
Demikianlah urain tentang 3 Penyebab orang bisa menyesal dalam pandangan islam semoga bisa bermanfaat Wallahu wa’lam bissawaf. Assalamu Alaikum Warahmatullahi wabarakatuh
Hormat kami
Jumansur, S. Pd.I