Dakwah  

13 Cara Mencari Rezki Yang Halal

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

 بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ,

الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ،   وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا،   مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ    وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

13 Cara Mencari Rezki Yang Halal

Jumansur.com- Alhamdulillah adalah ucapan yang pantas kita selalu ucapkan atas nikmat yang Allah berikah kepada kita yang begitu banyak ini, Allahummasalli wasallim alaa sayidina muhammad adalah kalimat yang mengadung jalan keselamatan dan salam dan kasih sayang kita kepada , dalam tulisan ini akan di bahas mengenai 13 cara mencari Rezki yang halal.

Pertama: Luruskan

Dalam hal mencari reski ini maka yang pertama yang kita perbaiki adalah niat kita memperoleh rezki itu, maka kalau niat kita tidak sesuai denga apa yang di ajarkan Rasulullah maka boleh jadi rezki yang kita dapatkan nantinya tidak berberkah di hadapan Allah SWT, oleh karena itu niat yang lurus dalam mencari rezki ialah mencari rezki agar mampu menjalankan perintah-perintah Allah SWT dan lebih gampang lagi beribadah kepada Allah SWT

 عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ’   ; سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ   : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ  ،   وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ     .(رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري  وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري  النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة.

 Artinya: Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap  perbuatan tergantung niatnya.  Dan  sesungguhnya  setiap  orang  (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya(yang diridhoi). Serta siapa yang hijrahnya sebab yang dikehendakinya atau sebab wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan itu.(HR. Buhari Muslim)

Kedua: Bersungguh-sungguh dalam bekerja,

Dalam bekerja dan berusaha mencari Rezki yang sudah di persiapkan oleh Allah SWT, yang hakekatnya kita tinggal dengan semangat menjemput rezki yang sudah di siapkan itu hanya saja kita masih ditantang dan berjuang untuk mencari jalannya, maka dari itu kita butuh bersunggu-sungguh agar jembatan untuk mendapatkan rezki itu segerah kita miliki dan berada di jalan Allah dalam memperolehnya. Dalam Al-Qur’an Surat Al-Jumu’ah ayat 10 Allah berfirman sebagai berikut:

فَإِذَا قُضِيَتِ ٱلصَّلَوٰةُ فَٱنتَشِرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ  وَٱبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِ ٱللَّهِ وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya: Apabila telah didirikan maka hendaklah bertebaran kamu di muka bumi ini; dan carilah karunia atau rzki Allah dan ingatlah Allah atau berzikir banyak-banyaknya agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS al-Jumu’ah: 10).

Ke Tiga: Jauhi semua perkara haram

Di dalam mencari rzki yang halal maka yang tidak kalah pentingnya adalah mewaspadai segala hal dalam memperoleh rezki dengan cara yang  haram  dihadapan Allah SWT Allah, seperti dengan jalan riba, menipu, berlaku curang, dan cara lain yang haram sisi Allah SWT,

اِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيْرِ وَمَآ اُهِلَّ بِهٖ لِغَيْرِ اللّٰهِ   ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَّلَا عَادٍ فَلَآ اِثْمَ عَلَيْهِ  ۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Artinya: Sesungguhnya Dia (Allah) hanya mengharamkan Bagimu bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah SWT. Tetapi siapa saja terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa untuknya. sesungguhnya Allah ta’alah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang. ( QS. Al-Baqarah ;173)

Ke Empat: Perbanyak Istighfar

Dalam Kehidupan kita di dalam mencari rezki Allah Rasulullah mendidik kepada ummatnya agar mebanyak membaca ristiqfar, inilah mendankan bahwa kita adalah hamaba yang lemah dan banyak d kekurang hingga boleh jadi sengaja atau tidak sengaja kita mengarjakan suatu , hingga dengan kesalahan kita lakukan bisa memhambat lancarnya rezki yang kita peroleh, oleh sebab itu kita di suruh agar banyak beristiqfar dengan mohon ampun dengan ikhlas kepada Allah subhana wata’alah, Sebagaimana Rasulullah bersabdah Sebagai Berikut:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا

 Artinya: Mohonlah ampunan kepada Rabmu, sesungguhnya Dia (Allah)Maha Pengampun” (QS Nuh : 10).

وَّاَنِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَّتَاعًا حَسَنًا اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى  وَّيُؤْتِ كُلَّ ذِيْ فَضْلٍ فَضْلَهٗ   ۗوَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيْرٍ

Artinya: Dan sebisa mungkin kamu memohon ampunan kepada Tuhanmu(Allah) dan bertobat kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang bagus kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan. Dan Dia akan menganugrahimu karunia-Nya kepada setiap hamba yang berbuat kebaikan. Dan jika kamu berpaling, maka sungguh, aku khawatir engkau akan ditimpa azab pada hari yang besar (Kiamat).” (QS Hud ayat 3)

Hadirt yang telah Riwayat imam Ahmad bin Hanbal Rasulullah Bersabdah sebagai berikut:

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ   ; “مَنْ أكْثَرَ مِنَ الاسْتِغْفَارِ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا  وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ.

Artinya: Rasulullah saw. bersabda, barang Siapa yang mengucap beristighfar sebanyak-banyaknya maka Allah akan menjadikan untuknya kelapangan dari setiap kegundahan, solusi dari  kesempitan yang ada, dan Dia memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak dia duga.”

Ke Lima: Memohon rezeki kepada Allah  SWT dalam berdoa

Jadi dengan berdoa kepada Allah yang maha Razzak adalah jalan untuk memperolehrezki yang halal dan baik begitu juga mampu menjadi cahaya terbukanya pintu rezki yang sudah di siapk oleh Allah SWT, dalam berdoa di samping bedoa untuk diri sendiri juga selalu mengikutkan orang tua kita masing-masing agar Allah SWT lebih tinggi lagi karunia-Nya

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ   ۗ  اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ

Artinya: Dan Tuhanmu sekalian berfirman, Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku mengabulkan bagimu. Sesungguhnya hamba-hamba yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan berada di neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.(QS. Al-Gafir;60)

Ke Enam: Optimis dalam setiap Keadaan

Dalam berkelana mencari rezki itu tidak selamanya mudah atau mulus, akan tetapi terkadang mengalami tantangan, halangan, rintangan, makanya membutuhkan mental optimsme yang sangat kuat. Jadi apapun yang kita hadapi itu sejatinya adalah penyemangat untuk lebih hebat dan giat lagi untuk maju. dalam Al-qur’an QS. Az-zumar:53, Allah berfirman sebagai berikut:

قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Artinya: Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah SWT mengampuni dosamu yang banyak semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha lagi Penyayang. (QS. Az-zumar:53)

Ke Tuju: Kerja keras, dan kerja Cerdar

Dalam hal ini kerja keras pastilah sangat di butuhkan untuk merai hasil yang maksimal dan memuaskan dalam mencari rezki itu, akan tetapi kersanya kerja terkadagan ada suduk kendala yang tidak mampu di jangkau oleh manusia yang lemah, oleh karenanya membutuhkan kerja cerdas. Allah SWT berfirman dalam QS At-taubah; 105)

وَقُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ   وَسَتُرَدُّوْنَ اِلٰى عٰلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۚ

Artinya: Dan Katakanlah Bekerjalah engkau, maka Allah akan menatap pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan hamba yang mukmin, dan engkau akan dikembalikan kepada (Allah) Yang maha mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS At-taubah; 105)

 Ke Delapan: Selalu menjujung tinggi

Karena mencari rizki itu melibatkan orang lain dalam beraktifitas mencari rezki itu, oleh karenaya dalam hal ini membutuhkan sikap yang jujur akar tidak ada yang terzalimi. Allah berfirman yaitu Al-Maidah Ayat 8 sebagai berikut:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُونُواْ قَوَّٰمِينَ لِلَّهِ شُهَدَآءَ بِٱلۡقِسۡطِۖ وَلَا يَجۡرِمَنَّكُمۡ شَنَ‍َٔانُ قَوۡمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعۡدِلُواْۚ ٱعۡدِلُواْ هُوَ أَقۡرَبُ لِلتَّقۡوَىٰۖ   وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ

Artinya: Hai sekalian manusia yang beriman hendaklah kamu jadi hamba-hamba yang selalu menegakkan (kebenaran) ikhlas karena Allah, menjadi saksi yang adil. Dan janganlah sedikit pun di sebabkan kebencianmu terhadap sesuatu orang, kamu terdorong untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada sifat takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu perbuat (Q.S. al-Maidah :8)

Ke Sembilan:Jauhilah iri dengki dan iri hati

Terkadang sadar atau tidak ketika melihat kesuksesan orang lain kadang bisa membuat orang iri terhadap apa yang di raih oleh orang tersebut, maka oleh karenya ketika seseorang berkeinginan memperoleh rezki yang halal maka wajib menjauhi sifat iri dan dengki itu. Hal ini Allah berfirman Sebagai berikut:

وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللّٰهُ بِهٖ بَعْضَكُمْ عَلٰى بَعْضٍ  ۗ   لِلرِّجَالِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبُوْا   ۗ   وَلِلنِّسَاۤءِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبْنَ ۗوَسْـَٔلُوا اللّٰهَ مِنْ فَضْلِهٖ   ۗ   اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا

Artinya: Dan janganlah engkau iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah terhadap sebagian engkau atas sebagian yang lainnya. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan sendiri, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan sendiri. Berdoalah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu.(QS. An-nisa, 32)

Ke Sepuluh: Mengeluarkan ZIS

Rezki yang kita peroleh dari hasil kita wajib sadar sebagai ummat bahwa ada bagian orang lain yang wajib kita keluarkan dari rezki itu, seperti Zakat, sedekah, dan infaq, seperti Allah berfirman dalam Al-qur’an sebagai berikut:

خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ    اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ   وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ

Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoakan untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(Q.S. At-Taubah 9: 103)

Ke Sebelas: Perbanyak

Banyak melakukan silaturrahmi juga adalah jalan memperoleh rezki yang halal, oleh karenanya perbanyaklah berkunjung kepada tetangga ke keluarga yang dekat dan jauh untuk mempererat silaturrahmi adalah jalan melancarkan datangnya rezki

  وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ   وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ    ۗ   اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ

Artinya: Dan sembahlah Allah dan janganlah engkau mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri, ( QS. Annisa Ayat 36)

Ke Dua Belas: Bersyukur dan Bersabar

Bersyukur atas apa yang kita peroleh dari hasil kerja keras kita adalah bagian akan memperlancar lebih banyak lagi rezki yang kita harapkan, namun bersabar atas ketidak sesuaian dari harapan dan kenyataan adalah bagian untuk kekuatan dalam menggapai harapan yang lebih besar lagi.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ   ۗ   اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

Artinya: Wahai hamba yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta hamba yang sabar (QS. Al-Baqarah 153)

Ke Tiga Belas: Bertawakal Kepada Allah

Setelah  usaha-usaha yang maksimal kita sudah lakukan maka hasil maksimalnya kita serapkan dari Allah Allah SWT dengan cara bertawakkal. Bertawakkal berserah diri kepada Allah atas segala apa yang menjadi takdir dan pemberiannya karena manusia adalah Mahlik terbatas kepada Allahlah kesempurnaan.

قُلْ هُوَ ٱلرَّحْمَٰنُ ءَامَنَّا بِهِۦ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَا   ۖ   فَسَتَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ

Artinya: “Katakanlah: Dialah Allah SWT Yang Maha Penyayang kami beriman kepada Allah dan kepada-Nya-lah kami bertawakkal. Kelak engkau akan mengetahui siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata. (QS. Al-Mulk ayat 29)

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW pun pernah bersabda:

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  :لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَ كَّلُوْنَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ، لَرُزِقْتُمكَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوْحُ بِطَانًا

Artinya: Sekiranya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal maka Allah akan memberi rezeki  kalian sebagaimana Allah memberi rezeki kepada burung, pergi pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang. (HR. Muslim)

Demikian Penjelasan ini mudah-mudahan membawa bekah dan menjadi pembelajaran dalam mencari rezki Allah SWT yang sudah di siapkan tinggal kita menjemputnya. Sekian Wallahu Wa’lam Bissawaf Assalamu Aliakum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Hormat kami

 

Jumansur, S. Pd.I