1 Kisah Seorang Hamba Yang Dijamin Rasulullah  SAW Penghuni Syurga

Sumber Poto hops iD

Kisah Seorang

Mukaddimah

Jumansur.com- Alhamdulillah adalah kata yang pantas selalu mengiringi dan tindakan keseharian kita. Allahu Masholli wasallim wabarik alaih adalah ucapan sebagai tanda kita mencintai Rasulullah SAW.

Isi Kisah

Dalam Suatu Riwayat bahwa Anas RA, Bercerita bahwasanya suatu Ketika sedang duduk bersama Rasulullah SAW dan sahabat-sahabat yang, maka tiba-tiba Rasulullah SAW bersabdah yang ilustrasinya begini; Sebentar lagi akan lewat seseorang dihadapan kalian di aitu adalah penghuni syurga.

Maka tidak lama kemudian lewatlah seorang hamba yang keadaannya biasa saja tangannya lagi membawa sandal dan muka serta jenggotnya dalam keadaan basah seperti selesai bersuci dengan udhu.

Hari kedua di tempat di majlis bersama sahabat dan mendengarkan Rasulullah SAW, lalu Nabi Kembali besabdah tidak lama lagi akan lewat di hadapan kalian di aitu adalah penghuni syurga, dan beselang waktu tidak lama kemudian lewat juga seorang ternyata orang yang sama yang lewat hari sebelumnya, dan seperti biasa melanjutkan malis ilmu tersebut.

Hari ketiga pun Kembali besama Rasulullah SAW dan beberapa sahabat. Dan Rasulullah Kembali bersabdah bahwa akan lewat di sekitar kalian orang itu adalah hamba penguni syurga. Dan benar saja lewalah seorang pria yang berwajah yang sama yang lewat hari-hari sebelumnya yang juga Rasulullah memberikan jaminan di aitu adalah penghuni syurga.

Maka melihat keadaan itu sahabat bertanya-tanya dan heran namun masing-masing tidak mengutarakannya, apa gerangan dan amalnya ini orang dia hanya lewat-lewat saja dan tidak besama Rasulullah seperti para sahabat kita ini, Rasulullah harusnya para sahabat yang bersama Rasulullah yang di jamin penghuni syurga, namu sahabat tidak di sampaikan bahwa kalian adalah penghuni syurga, kenapa orang itu apa hebatnya ya.

Maka ada seorang sahabat yang begitu penasaran tentang amalan apa yang di kerjakan orang ini sehingga Rasulullah menjamin bahwa dia adalah penghuni syurga, maka sepulangnya dari masjid tersebut diam-diam seorang sahabat membututinya hingga sampai di hamba Allah tersebut.

Dari kejauhan sahabat mengamati memperhatikan dia biasa-biasa saja rumahnya juga sederhana saja, seiring sahabat berfikir bagaimana mengetahui amalan apa yang di kerjakannya sehingga dapat jaminan syurga yaa.

Akhirnya dari seriusannya ingin mengetahui lebih dalam tentang orang tersebut, akhirnya mendapat ide yang menjadi alasan agar bisa lebih dekat sama orang tersebut. Maka sahabat beralasan yaitu;

Dialog Abullah Ibn Amr Dengan Orang Anshar yang di jamin Masuk syurga

Wahai sahabat Apakah saya bisa nginap di rumah anda 3 malam saja soalnya saya lagi ada masalah di rumah saya, dengan kelurga dan orang tua saya, maka untuk menenangkan diri saya mau nginap di rumah anda 3 malam, maka hamba Allah tersebut mengatakan ooh iyaa tentu saja silahkan kalau mau keadanya seperti yang anda lihat ini. Maka sahabat tersebut pun tinggal di rumahnya selam 3 malam.

Malam pertama pun tiba setalah berbincang-bincang singkat dan menyiapkan tempat tidur kepada tamunya dia pun pamit untuk istirahat, sahabat ini karena dorongan pengen tahu amalannya, dia pun rela tidak tidur hanya mengamati orang tersebut.

Akan tetapi hamba Allah itu malam pertama Abdullah ibn Amr ibn Ash tidak melithatnya qiyamullail hanya saja Ketika bangun dari tidurnya hanya bezikir dengan ucapan kalimat takbir, itu biasa saja kata benak dari ibnu amar.

Malam kedua pun tiba ibn amr pun melihat serperti biasa saja tidak ada yang bisa di andalkan itu bahkan saya mampu lebih dari dia dalam beribdah.

Malam ketiga pun tiba maka apa yang di saksikan pemandangan sama dengan malam-malam sebelumnya tidak ada yang istimewa sama saja yang jalankan dengan orang pada umumnya, tapi Ibn amr yakin bahwa pasti Rasulullah tidak salah menjamin orang itu sebagai penghini syurga.

Maka setelah tiga malam dan mendapati amalan yang di kerjakan menurut ibn amr tidak ada yang istimewa. Maka Ibn Amr betanya kepada hamba Allah ini dan berkata sejujurnya,

Yaa sahabat Terlebih dahulu saya beterima kasih sudah di beri nginap selama tiga malam di rumah anda, dan saya minta maaf bahwa sebenarnya saya sedang tidak ada masalah di rumah saya, akan tetapi yang sebenarnya saya minta nginap di rumah anda 3 malam ini saya hanya ingin mengetahui tentang amalan apa yang anda kerjakan sehingga Rasulullah menjamin anda sebagai penghuni syurga, karena saya belum penah di jamin Rasulullah seperti anda.

Maka orang anshar tersebut pun menjawab ya sahabat seperti apa yang anda lihat tidak ada amalan yang saya sembunyikan dari anda selama tiga mala mini. Ibn Amr pun heran amalan apa yang anda kerjakan hingga anda sudah di jamin penghini syurga, maka Ketika Ibn Amr hendak pergi.

Orang Anshar terbut mamanggilnya Ya Ibn Amr emang saya tidak mengerjakan amalan apa-apa yang menurut pelihatan anda, hanya saja saya tidak pernah ada dan terlintas di hati dan pikiranku perasaan iri dengki/ hasad terhadap kenikmatan yang di peroleh orang lain sesama maupun lainnya.

Maka Ibn Amr seketikan terkejut dan mengatakan inilah penyebabnya sehingga engkau di golongkan dan di jamin Rasulullah SAW sebagai penghuni syurga, karena amalan ini saya dan kami belum mampu memiliki sifat seperti itu.

Kisah

Hikmah kisah tersebut ialah bahwa jauhi sifat iri dengki terhadap keberhasilan orang lain kerena iri dengki dan hasad itu seperti api membakar kayu kering hingga abis, begitulah orang yang iri dengki hasad dapat menghacurkan amalan-amalannya hingga tak tersisah.

Jadi orang yang memiliki sifat iri dengki dan hasad adalah lubang neraka dalam hidupnya hingga walaupun tidak di hukum dia sebenarnya menghukum diri sendiri.

Penutup

Demikianlah kisah tersebut semoga menjadi dan dorongan agar kita selalu beribda dengan khusu dan ikhlas dan menjauhi sifat iri dengki serta hasad, Wallahu Wa’lam Bissawaf. Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Hormat kami,

 

Jumansur, S. Pd.I